Minggu, Maret 16, 2025
No menu items!
BerandaArtikelAgar Kita Tidak Merugi

Agar Kita Tidak Merugi

Oleh Aswar Hasan

Berdaulat.id, وَالْعَصْرِۙ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍۙ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

  1. Demi masa
  2. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian
  3. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.
    Allah bersumpah dengan “waktu” (al-‘Ashr) sebagai sesuatu yang sangat berharga dan tidak dapat dikembalikan. bahwa secara umum, manusia berada dalam keadaan merugi. Kerugian di sini bisa berupa hilangnya waktu, kesempatan, atau bahkan kerugian dalam kehidupan akhirat jika tidak digunakan dengan baik. Yang tidak merugi, yaitu mereka yang memiliki empat sifat utama, yaitu;
  4. Iman yaitu keyakinan yang benar kepada Allah dan ajaran-Nya.
  5. Amal saleh berupa perbuatan baik yang sesuai dengan ajaran Islam.
  6. Tawasau bil-haqq (Saling menasihati dalam kebenaran) yakni mengajak kepada kebaikan dan keadilan.
  7. Tawasau bis-sabr (Saling menasihati dalam kesabaran) dan saling mengingatkan untuk tetap tabah dalam menghadapi ujian hidup.
    Manusia akan merugi jika tidak menggunakan waktunya untuk hal yang bermanfaat. Untuk menghindari kerugian, seseorang harus memiliki iman, melakukan amal saleh, serta aktif dalam menasihati dan mendukung kebenaran serta kesabaran.
    Surah ini menekankan pentingnya komunitas yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan keteguhan dalam menghadapi cobaan.
    Imam Syafi’i pernah berkata, “Jika manusia merenungkan surat ini, maka itu sudah cukup bagi mereka,” karena surat ini merangkum prinsip-prinsip dasar keselamatan manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat.
    Dalam tafsir al Munir karya Wahbah Az Zuhaili dijelaskan bahwa masa dijadikan sumpah karena mempunyai keajaiban berupa keadaan senang dan susah, sehat dan sakit, kaya dan miskin serta mulia dan hina. Masa tersebut terbagi menjadi tahun, bulan, hari, jam, menit dan detik. Mereka merugi, kecuali bagi mereka membeli akhirat dengan dunia, kehidupan abadi dan kebahagiaan yang kekal dengan cara beriman dan beramal beramal saleh.
    Meskipun manusia untung banyak harta, sesungguhnya dia berada dalam kerugian jika dia tidak beramal baik untuk akhirat.
    Allah SWT telah menghukumi dengan ancanan keras karena Dia telah menghukumi sebuah kerugian terhadap seluruh manusia, kecuali orang yang menunaikan empat perkara atau mempunyai empat sifat yaitu iman, amal saleh, saling memberi nasehat kebenaran, dan saling memberi nasehat kesabaran.
    Ar Razi rahimahullah berkata, ayat ini menunjukkan bahwa kebenaran itu berat. Kebenaran akan senantiasa diuji. Oleh karena itu, penyebutan kebenaran disertai dengan penyebutan saling menasehati.
    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa waktu adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan dengan baik. Manusia akan merugi jika tidak menggunakan waktunya untuk hal yang bermanfaat. Agar tidak dalam kerugian, seseorang harus memiliki iman, melakukan amal saleh, serta aktif dalam menasihati dan mendukung kebenaran serta kesabaran. Wallahu a’lam bisawwabe.
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments