Pendidikan yang dimaksud bukan hanya menyekolahkan atau dalam bentuk beasiswa, tapi membangun fasilitas-fasilitas
Berdaulat.id – Pemerintah dan perusahaan diharapkan semakin kompak memajukan pendidikan di Indonesia. Pemerintah menyiapkan regulasi, dan industri berpartisipasi langsung melalui program tanggung jawab sosial untuk membantu meningkatkan tingkat partisipasi pendidikan di daerah.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Cecep Darmawan mengapresiasi perusahaan pertambangan yang telah menganggarkan dana tanggung jawab sosial atau CSR untuk sektor pendidikan. Menurutnya, dukungan pada sektor pendidikan telah menjadi agenda utama khususnya bagi MIND ID selaku Holding BUMN Industri Pertambangan.
“CSR pendidikan yang dimaksud bukan hanya menyekolahkan atau dalam bentuk beasiswa, tapi membangun fasilitas-fasilitas seperti infrastruktur pendidikan. Misalnya, daerah di sekitar pertambangan tidak ada sekolah, maka dirikan sekolah di sana oleh perusahan, gurunya dibiayai oleh perusahaan, sekolahnya menjadi sekolah unggul. Istilahnya berinvestasi di bidang pendidikan,” katanya.
Cecep memaparkan, setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk menyisihkan dana tanggung jawab sosial atau CSR di wilayah operasionalnya. Di mana operasional perusahaan memiliki dampak pada lingkungan atau masyarakat sekitar, sehingga dampak ini memerlukan pengelolaan.
“Selain recovery lingkungan lebih bagus lagi, mencegah risiko agar tak terlalu besar juga harus, memberdayakan masyarakat dengan mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan tentu sangat diperlukan. Jadi upaya edukatif yang dilakukan untuk CSR sekian persen harus disisihkan. Apalagi untuk masyarakat rentan harus lebih besar lagi CSR-nya,” kata Cecep.
Menurut Cecep, perusahaan-perusahaan tambang seperti yang tergabung di dalam MIND ID pun telah menjalankan agenda-agenda pemajuan pendidikan khususnya di daerah operasional. Ia berharap hal ini semakin dioptimalkan lagi.
Selain itu, diperlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah yang mengeluarkan regulasi tentang pemajuan pendidikan bagi masyarakat di sekitar pertambangan. “Ini harus diperhatikan pemerintah daerah memproteksi masyarakat, ada jaminan pendidikan buat mereka,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Grup MIND ID Heri Yusuf mengatakan, pihaknya gencar memberikan program pendidikan dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) atau warga di sekitar lingkar tambang.
“Sehingga pilar Sustainability Pathway dalam bidang pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan MIND ID,” kata Heri Yusuf.
Ia memaparkan, sepanjang tahun 2013 MIND ID telah memberikan beasiswa untuk 3.967 orang pelajar, dengan rincian beasiswa MIND ID 158 pelajar, PT Antam 433 pelajar, PT Bukit Asam 3.061 pelajar, PT Inalum 190 pelajar, PT Timah 125 pelajar.
Jumlah guru yang menerima pelatihan dari PT Bukit Asam da 240 orang, serta mendukung pelatihan keterampilan masyarakat sebanyak 281 orang. Infrastruktur pendidikan juga menjadi sasaran program MIND ID, yakni ada 433 unit sarana dan prasarana pendidikan yang telah dibangun.
“Program yang telah dijalankan ini merupakan komitmen dari grup MIND ID dalam menyukseskan pendidikan demi meningkatkan SDM di Indonesia,” kata Heri.[vl]