Berdaulat.id – Adanya imbauan tidak shalat berjamaah di masjid selama wabah COVID-19 sejatinya memindahkan masjid ke rumah.
Demikian diungkap Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.
“Ini bukan meniadakan masjid, tapi memindahkan masjid ke rumah. Hadirkan masjid ke dalam diri,” kata Din kepada wartawan di Jakarta, Kamis, menanggapi fenomena masjid yang tidak digunakan shalat berjamaah untuk sementara karena pandemi COVID-19.
Menurut mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, shalat berjamaah saat ini tetap bisa dilakukan, tetapi dengan jumlah orang yang terbatas misalnya di lingkungan keluarga.
Alasannya, kata dia, walau bagaimanapun shalat wajib yang dilakukan secara bersama-sama adalah lebih afdhal daripada dilakukan sendiri meski dipraktikkan di lingkungan kecil, seperti di skala rumah. Minimal shalat jamaah adalah dua orang.
“Agar jarak di antara kita itu dua meter. Agar menaati anjuran, ketentuan jaga jarak hindari kerumunan. Dasar itulah, daerah dimana wabah corona meninggi, shalat jamaah bisa di rumah,” katanya.
Lontaran yang diutarakan Din lantaran untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19 yang saat ini sangat meresahkan masyarakat di dunia khususnya di Indonesia.[ark]