Doa Sapu Jagat di Hari Tasyrik
Hari tasyrik (11,12,13 Dzulhijjah) merupakan hari istimewa dan utama. Kemuliaan dan keutamaan hari tasyrik sepaket dengan keutamaan hari raya Idul Adha atau yaumun nahr (hari menyembelih hewan qurban).
Keutamaan hari tasyrik sebagaimana dimaksud pada kalimat di atas dikabarkan oleh Rasulullah shalllahu alaihi wa sallam melalui sabdanya,
ﺇِﻥَّ ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻷَﻳَّﺎﻡِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ ﺛُﻢَّ ﻳَﻮْﻡُ ﺍﻟْﻘَﺮِّ
“Sesungguhnya hari paling mulia di sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala adalah yaumun nahr (hari Idul Adha) dan yaumul qarr (hari tasyriq)” (HR. Abu Daud).
Oleh karena itu dianjurkan memperbanyak zikir dan do’a pada hari tasyrik. sebagaimana firman Allah ‘Azza wa jalla dalam surat Al-Baqarah ayat 203 dan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻓِﻲ ﺃَﻳَّﺎﻡٍ ﻣَﻌْﺪُﻭﺩَﺍﺕٍ
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang (hari tasyrik)” (QS. Al Baqarah: 203).
ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﺘﺸﺮﻳﻖ ﺃﻳﺎﻡ ﺃﻛﻞ ﻭﺷﺮﺏ ﻭﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ
“Hari Taysrik adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah” (HR. Muslim)
Ayat dan hadis di atas menyatakan bahwa hari tasyrik merupakan hari dianjurkan memperbanyak berzikir yakni mengingat Allah dan menyebut namanya.
Dan salah satu zikir yang secara spesifik dianjurkan pada hari tasyrik adalah takbir, tahmid, dan tahlil. Karena pada dasarnya takbiran pada hari raya Idul Adha dianjurkan hingga hari tasyrik, khususnya takbir muqayyad pada saat usai melaksanakan salat lima waktu.
Doa Sapu Jagat di Hari Tasyrik
Selain itu disunnahkan pula mempebanyak doa sapu jagat di hari-hari tasyrik. Syariat dan sunnah doa sapu jagat di hari tasyrik ini berdasarkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 200-2012 dan atsar para Sahabat Nabi:
فَاِذَا قَضَيۡتُمۡ مَّنَاسِكَکُمۡ فَاذۡکُرُوا اللّٰهَ كَذِكۡرِكُمۡ اٰبَآءَکُمۡ اَوۡ اَشَدَّ ذِکۡرًا ؕ فَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنۡيَا وَمَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ يَّقُوۡلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنۡيَا حَسَنَةً وَّفِى الۡاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berdzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyangmu, bahkan berdzikirlah lebih dari itu. Maka diantara manusia ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,’ dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun. Dan di antara mereka ada yang berdoa, ‘ Rabbana atina fid dunya hasanaha wa fil akhirati hasanah wa qina azaban Nar; Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.'” (QS Al Baqarah ayat 200-201)
Ayat tersebut dalam konteks ibadah haji, walau kaidah tafsir menyatakan bahwa pelajaran dari suatu ayat diambil berdasarkan keumuman lafal ayat tersebut. Setelah menuantaskan rangkaian ibadah haji dianjurkan untuk mempebanyak zikir kepada Allah.
Tetapi diantara manusia ada yang hanya meminta dunia dan melupakan bagiannya di akhirrat, sehingga di akhirat dia tidak memperoleh apa-apa. Namun ada pula yang berdoa meminta kebaikan dunia dan akhirat sekaligus, mereka mengatakan; Rabbanaa Aatinaa fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina ‘adzabannaar.”
Doa tersebut lengkap meliputi kebaikan di dunia dan akhirat bersamaan. Sehingga disebut sebagai doa sapu jagat.
Dahulu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam jika sedang berthawaf di sekitar Ka’bah menyelesaikan satu putarannya dengan membaca doa tersebut.
Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Rabbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar,” (Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka)” (HR Bukhari, dan Muslim).
Berkenaan dengan doa sapu jagat di hari tasyrik disamapaikan oleh Ikrimah rahimahullah seorang ulama besar dari kalangan tabi’in. Beliau berkata; “Disunnahkan pada hari tasyrik membaca doa: “Rabbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban naar”.
Menurut para ulama kebaikan dunia adalah ilmu dan ibadah sedangkan kebaikan akhirat adalah surga, sebagaimana dikatakan oleh imam Hasan Al-Bashri.
Senada dengan Hasan al-Bashri, Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan rizki yang thayib. Sedangkan kebaikan di akhirat adalah surga.”
Sementara Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan, kebaikan di dunia adalah hal yang menyenangkan, tidak menyusahkan seperti istri shalihah, anak yang shalih, dan rezeki yang halal. Kebaikan di akhirat yaitu selamat dari api neraka dan masuk ke dalam surga.
Dalam kitab Zubdatut Tafasir disebutkan bahwa kebaikan di dunia adalah apa yang diminta oleh orang-orang sholeh di dunia seperti, istri yang sholehah lagi cantik, anak-anak yang sholeh, dan rezeki yang baik. Adapun kebaikan di akhirat adalah keridhaan Allah, dan bidadari-bidadari, dan segala kebaikan yang dipersiapkan Allah untuk orang-orang yang bertakwa dan berbuat baik.
Mari Amalkan
Oleh karena itu, di hari mulia pada bulan suci Dzulhijjah ini mari amalkan doa ini. Doa sapu jagat yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat. Semoga Allah karuniakan kepada pembaca hasanah di dunia diberi segala hal yang menyenangkan dan dijauhkan dari hal yang menyusahkan, serta hasanah di akhirat yakni selamat dari neraka dapat ridha Allah an masuk surga. Amin. []
Sumber:Islamweb.com, tafsirweb.com