Berdaulat.id, Jakarta, 14 Mei 2025 – Direktur Utama Baitul Maqdis Institute, Fahmi Salim, Lc., M.A., menegaskan bahwa tuduhan bahwa pejuang Hamas berafiliasi dengan Syiah adalah fitnah berbahaya yang bertujuan memecah belah umat Islam dan melemahkan perjuangan pembebasan Palestina serta Masjid Al-Aqsa. Pernyataan ini disampaikan dalam ceramahnya baru-baru ini, menanggapi narasi yang menyebut Hamas sebagai kelompok Syiah.
Cendekiawan muda Muhammadiyah yang dikenal vokal membela Palestina ini menjelaskan bahwa Hamas, yang berdiri pada 1987 saat Intifadah Pertama, adalah gerakan perlawanan Sunni. “Pendiri Hamas, Syaikh Umar Sulaiman al-Asy’ar, adalah ulama Salafi yang menulis kitab-kitab akidah. Dr. Nizar Rayyan, tokoh Hamas yang syahid dibunuh ‘Israel’, juga Salafi. Ismail Haniyah berasal dari keluarga Asy’ari. Mereka semua Ahlusunnah,” tegas Fahmi.
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir dan penulis buku Kritik Studi Al-Qur’an Kaum Liberal ini menegaskan bahwa tidak ada anggota Hamas yang berafiliasi dengan Syiah. “Tuduhan ini dusta besar untuk membuat umat Islam ragu mendukung Palestina dengan dalih ‘melawan Syiah’,” ujarnya.
Fahmi menjelaskan bahwa kerja sama Hamas dengan Iran setelah blokade Gaza pada 2007 bersifat taktis, bukan ideologis. “Ketika negara-negara Arab membiarkan Gaza terkepung dan rakyat kelaparan, apakah kita akan melarang Hamas menerima bantuan dari mana pun?” tanya Fahmi. Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak mengubah akidah dan prinsip perjuangan Hamas, yang tetap istiqamah pada ajaran Sunni. “Bahkan, Hamas mendukung revolusi Sunni di Suriah melawan Bashar al-Assad yang didukung Iran,” tambahnya.
Dalam ceramahnya, Fahmi juga mengkritik sikap Otoritas Palestina (PA) di bawah Mahmoud Abbas, yang dinilai tidak mendukung perlawanan terhadap penjajah Israel. “Mahmoud Abbas diam saat rakyat Gaza dibantai, tapi cepat menawarkan bantuan saat hutan ‘Israel’ kebakaran. Ini membuktikan siapa yang sebenarnya berpihak pada Zionis,” kecamnya.
Sebagai pengkaji Timur Tengah, Fahmi mengajak umat Islam untuk cerdas dan tidak terjebak propaganda yang menguntungkan Zionis. “Hamas adalah pejuang Sunni yang mempertahankan Masjid Al-Aqsa. Jangan sampai kita terpecah belah oleh fitnah yang melemahkan perjuangan Palestina,” pungkasnya.