Berdaulat.id – Setiap tahun, Komunitas Kangen Chrisye (#K2C) memiliki tradisi memperingati hari wafat sang pencipta dan penyanyi kondang, Chrisye yang jatuh pada 30 Maret.
Penggagas #K2C , Ferry Mursyidan Baldan mengatakan bahwa komunitas yang didirikannya selalu membuat acara, meskipun tidak mewah.
“Biasanya, kami bikin acara kecil. Ada pengajian bersama anak yatim, kumpul bersama kerabat keluarga Chrisye sambil berdoa, mengenang dan juga menyanyikan lagu-lagu yang pernah dipopulerkan Chrisye,” ujarnya dalam rekaman video yang dikirim ke redaksi (30/3/19).
Dijelaskan Ferry, untuk peringatan wafat Chrisye tahun ini, #K2C sebenarnya sudah menyusun sebuah diskusi bersama musisi Erwin Gutawa. Bahkan,acara akan diselenggarakan di sebuah cafe di wilayah Jakarta Selatan.
#K2C pun sudah berkunjung ke Erwin Gutawa untuk menyampaikan ide tersebut dan Erwin setuju menjadi narasumber diskusi, dengan tema “perjalanan karier Chrisye yang terus berlanjut, meskipun 13 tahun ia telah wafat”.
“Kami juga sudah menginformasikan kegiatan ini kepada *Pasha*, putra dari almarhum Chrisye,” ungkapnya
“Tetapi, acara terpaksa kami batalkan karena adanya pandemi Corona, sekaligus mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan yang membuat berkumpulnya orang banyak,” ujar Ferry lagi.
Dengan adanya larangan berkumpul acara tersebut akan kembali di susun ulang. Karena, larangan tersebut tidak membuat surut niat #K2C untuk memperingati kepergian Chrisye.
“Karena itu, acara diskusi kami desain ulang. Kita buat dalam bentuk video. Kami mengirim beberapa pertanyaan via Whatsapp. Para narasumber menjawab via video dari kediaman masing-masing. Selain Erwin Gutawa, kami meminta pendapat tambahan dari Candra Darusman, Keenan Nasution juga James F Sundah,” tuturnya.
Disisi lain kata dia, #K2C juga tetap merasa perlu membuat video yang sudah buat, terlebih berkenaan dengan wafatnya isteri Chrisye, Mbak Damayanti Noor, pada 8 Februari 2020.
Yang terlihat unik, video yang diupload di YouTube tersebut, juga berisi dengan lagu “Lilin-Lilin Kecil” karya James F Sundah, yang dibawakan oleh 16 orang wartawan hiburan di Jakarta.
“Semenjak almarhum Chrisye berpulang di tahun 2007 hingga tahun 2019, Mbak Yanti selalu mensupport kegiatan #K2C. Dan kami menjadikannya sebagai representasi Chrisye,” ungkap Ferry lagi.
“Dari kediaman masing-masing para wartawan bernyanyi dan merekamnya. Kemudian dikirim ke #K2C . Kami mengeditnya menjadi satu lagu yang utuh,” lanjut Ferry.
Sementara itu Gideon Momongan mengatakan, di luar pembuatan video, #K2C juga, merancang kegiatan via social media yang akan diposting pada Senin, 30 Maret 2020.
Untuk itu, anggota #K2C, telah melobi sejumlah penyanyi dan musisi untuk membuat video dan membawakan lagu Chrisye dari rumah masing-masing, sekaligus menaikkan hastag #K2C #mengenangchrisye #dirumahaja.
“Mendengar lagu lagu Chrisye via video musik semacam ini, bisa menjadi alternatif hiburan sehat, dan lebih personal. Bisa untuk menemani masyarakat yang sekarang dalam kondisi tetap harus berada di rumah!” ujar Gideon.
Di luar menyanyi atau memainkan musik instrumental, #K2C Gideon pun mengharapkan para musisi dan penyanyi mengajak followernya untuk tetap positif dan bersemangat dalam menghadapi pandemi Corona. Dan perlu menggemakan anjuran sering cuci tangan, sekaligus phsycical distancing.
Posting video dari penyanyi dan musisi, berikut video diskusi produksi #K2C, menurut Gideon, jadi akan lebih bergema, bahkan bisa mendunia.
“Berkat internet, apapun bentuk posting di *YouTube*, *Instagram*, *Facebook* dan social media lainnya, serta merta akan mendunia. Jadi, jika awalnya kita rancang diskusi dalam Café sebatas dihadiri 50-100 orang, insya Allah dengan ide baru ini, video bisa dilihat lebih banyak orang, bahkan juga bisa dilihat teman-teman yang tinggal di luar negeri!”
Sementara itu, Ferry Mursidan Baldan juga menyebut inti dari kegiatan ini adalah, mengingat dan tidak kehilangan moment dengan peringatan wafatnya Chrisye.
“Yang penting lagi, kita ingin menegaskan bahwa, kita mempunyai legenda musik bernama Chrisye yang sudah 13 Tahun wafat, namun lagu-lagunya tetap dan terus berdiam di hati banyak orang hinga kini!,” tutupnya.[ark]
Ferry Mursyidan Baldan Sebut Acara 13 Tahun Mengenang Chrisye Melalui Digital
