Berdaulat.id, Seminar Literasi Media di Auditorium Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina Jakarta, Rabu (12/6/2024), menjadi saksi pembahasan penting tentang strategi komunikasi politik dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dalam seminar ini, Astri Megatari, S.T, Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta, menyoroti urgensi segmentasi pemilih, khususnya pemilih muda, yang menjadi kunci kesuksesan dalam proses pemilihan.
Menurut Astri, metode kampanye yang mengutamakan gimmick telah terbukti lebih efektif dalam memenangkan pemilu, khususnya dengan masa kampanye yang lebih singkat dibandingkan sebelumnya. Pendapat ini dikuatkan oleh Quin Pegagan, S.Hub.Int, Anggota BAWASLU Provinsi DKI Jakarta, yang menekankan pentingnya kerja sama antara lembaga terkait untuk mencegah hoaks dan ujaran kebencian, serta memastikan aksesibilitas TPS bagi warga disabilitas.
Strategi komunikasi politik juga menjadi sorotan dalam seminar ini. Arif Adi Kuswardono, S.H, Direktur Program dan Berita TVRI, menekankan perlunya pendekatan patel dalam meraih hubungan publik yang lebih kuat, terutama dengan generasi Millennial dan Gen Z yang memiliki pengaruh besar. Erik Ardiyanto, M.Ikom, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, menambahkan bahwa strategi komunikasi harus disesuaikan dengan konteks demokrasi Indonesia yang tengah menghadapi tantangan seperti politik dinasti dan penurunan indeks demokrasi.
Pak Aman, dosen Universitas Paramadina, menyoroti pentingnya membedakan strategi politik antara pemilihan umum dan Pilkada, dengan mempertimbangkan dinamika koalisi yang berbeda. Di sisi lain, media konvensional dan sosial memiliki peran yang berbeda tergantung pada kondisi lokal, menuntut pendekatan yang lebih mikro dan responsif.
Seminar ini menjadi panggung bagi berbagai pemangku kepentingan untuk menggali lebih dalam tentang strategi komunikasi politik yang relevan dan efektif dalam menghadapi dinamika politik di Indonesia, khususnya menjelang Pemilu 2024 dan Pilkada.
