Berdaulat.id – Sikap abai yang di lakukan pihak DPRD Kab. Banggai atas aspirasi rakyat yang di gaungkan oleh IMM dan Aliansi Mahasiswa Buru Tani pada aksi demontrasi Menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja menuai kericuhan antara massa aksi dan pihak kepolisian yang menjaga ketat Rumah Rakyat Lalong.
Dewan seolah menutup diri dan sengaja mengulur ulur waktu sehingga membuat massa aksi tidak bisa menahan diri. Aliansi Mahasiswa yang awalnya datang dengan anggun, tapi tidak di terima dengan baik. Massa aksi yang hadir dengan membawa legitimasi rakyat dilarang masuk dalam rumahnya sendiri.
Kericuhan mulai terjadi ketika polisi memulainya dengan menembakan water canon, gas air mata dan mengejar massa aksi dengan pentungan. Kami sangat menyayangkan dan mengecam keras atas aksi represifitas yang di lakukan pihak kepolisian terhadap massa aksi sehingga adanya korban luka – luka. Padahal beberapa waktu lalu pada saat IMM melakukan aksi memperingati satu tahun penembakan immawan randi, pihak kepolisian dan IMM sudah membuat kesepakatan dengan kepolisian bahwa tidak akan ada lagi aksi represifitas oleh kepolisian, namun yang sangat di sayangkan kesepakatan itu di ingkari. Dengan ini kami nyatakan Mosi tidak percaya kepada pihak DPR, Pemerintah dan Kepolisian !
Kabid Hikmah IMM Banggai : Ismail Hi. Galib