Minggu, Maret 23, 2025
No menu items!
BerandaNasionalInovasi Pengelolaan Sampah dengan Metode Maggot: DLH DPP WI dan Cyclevalue Hadirkan...

Inovasi Pengelolaan Sampah dengan Metode Maggot: DLH DPP WI dan Cyclevalue Hadirkan BIMTEK Inspiratif

Berdaulat.id, Pangkep, 08 Februari 2025 – Departemen Lingkungan Hidup Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah (DLH DPP WI) bekerja sama dengan Cyclevalue menggelar Bimbingan Teknis (BIMTEK) terkait pengelolaan sampah melalui metode budidaya Maggot BSF. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini mengusung semangat inspirasi dan motivasi untuk mengubah paradigma pengelolaan sampah di tengah masyarakat. Pusat kegiatan dilaksanakan di Markaz Dakwah Dewan Pengurus Daerah Wahdah Islamiyah Pangkep, dengan partisipasi peserta secara offline dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan seperti Bantaeng, Pare-Pare, Gowa, Pangkep, dan Makassar, serta peserta online yang melibatkan berbagai institusi seperti Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ), UKM Lingkungan Hidup STIBA Makassar, Muslimah Wahdah, dan lembaga pendidikan Wahdah Islamiayah.

Semangat Edukasi dan Kolaborasi

Ketua DLH DPP Wahdah Islamiyah, Ustaz Ariesman, dalam sambutannya menyampaikan komitmen departemennya untuk terus memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah kepada para kader Wahdah dan masyarakat umum. “Edukasi terkait sampai akan kami terus upayakan. Alhamdulillah, selama ini sudah banyak berjalan edukasi tentang menjaga lingkungan seperti pengelolaan sampah dan penanaman pohon tiap tahunnya,” ujar beliau. Pernyataan ini menggambarkan tekad untuk mendorong perubahan positif dalam kebiasaan pengelolaan sampah, sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan demi kesejahteraan bersama.

Rangkaian Kegiatan BIMTEK

Kegiatan BIMTEK dilaksanakan dalam dua sesi. Sesi pertama dimulai dengan pemaparan materi teori pada pagi hari hingga menjelang sinag, yang memberikan landasan pengetahuan mendalam mengenai pengelolaan sampah dengan metode budidaya Maggot BSF. Sesi kedua dilaksanakan pada rentang waktu siang hingga ashar, berupa kunjungan langsung studi banding ke lokasi budidaya Maggot Cyclevalue yang tidak jauh dari lokasi Markaz DPD Wahdah Pangkep. Di lokasi tersebut, para peserta dapat melihat langsung seluruh proses budidaya dan mendapatkan penjelasan secara langsung dari narasumber, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan lebih konkret dan aplikatif.

Inovasi Metode Budidaya Maggot BSF

Dalam presentasinya, Rahmat Hidayat, S. Pi, founder Cyclevalue, mengungkapkan tantangan yang sempat dihadapi pada awal penerapan metode budidaya Maggot. “Mengelola sampah dengan metode budidaya Maggot diawal-awal mengalami banyak tantangan. Selain dari tantangan mengelola sampah itu sendiri, ada juga tantangan dari lingkungan seperti keluarga,” ungkap Rahmat. Ia menegaskan bahwa istilah “sampah” sebaiknya digantikan dengan “limbah”, mengingat dari perspektif seorang startup socialpreneur, limbah merupakan sisa produksi yang masih memiliki potensi untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai guna.

Rahmat juga menjelaskan secara detail siklus budidaya Maggot hingga siap digunakan sebagai larva untuk mengurai sampah organik atau sampah basah. Menurutnya, metode ini tidak hanya memberikan solusi terhadap tumpukan sampah yang kerap menggunung di Tempat Pembuangan Sampah, tetapi juga mengubah sampah menjadi potensi peluang ekonomi yang menguntungkan secara sosial dan lingkungan. Dalam penjelasan mengenai perbedaan antara belatung dan Maggot, beliau menyatakan, “Belatung itu dia membuat busuk sampah. Beda dengan Maggot. Belatung membuat sampah semakin busuk karena basah. Sedangkan Maggot membuat sampah menjadi kering, tidak berair, dan tidak busuk.” Penjelasan ini memberikan gambaran jelas mengenai keunggulan metode Maggot dalam mengelola limbah organik.

Antusiasme Peserta dan Harapan Ke Depan

Kegiatan BIMTEK ini tidak hanya berhasil menyajikan pengetahuan teknis yang bermanfaat, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk menerapkan inovasi tersebut di lingkungan masing-masing. Salah satu peserta, seorang pengurus Pesantren, bahkan berencana mengundang alumni Kampus Merah untuk mengunjungi pesantrennya, sebagai langkah awal untuk mengimplementasikan metode budidaya Maggot dalam pengelolaan sampah organik. Harapannya, setiap rumah tangga, sekolah, pondok pesantren, atau instansi lain yang memiliki potensi sampah organik dapat mengelola limbah tersebut dengan metode Maggot BSF dan mengubahnya menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan.

Menuju Lingkungan yang Lebih Bersih dan Sehat

Kolaborasi antara DLH DPP WI dan Cyclevalue melalui BIMTEK pengelolaan sampah dengan metode Maggot BSF merupakan wujud nyata komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengedukasi masyarakat. Dengan pendekatan inovatif dan semangat gotong royong, diharapkan model pengelolaan sampah ini dapat diadopsi secara luas sehingga memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Kegiatan ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan, mewujudkan potensi limbah menjadi peluang ekonomi, dan membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments