Kamis, Juni 12, 2025
No menu items!
BerandaHukumIPW Apresiasi Operasi Senyap KPK Tangkap Ketua DPRD Muara Enim

IPW Apresiasi Operasi Senyap KPK Tangkap Ketua DPRD Muara Enim

Berdaulat.id – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, operasi senyap yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangkap Ketua DPRD Muara Enim Aries HB dan eks Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan Ramlan Suryadi, patut didukung semua pihak.

“Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi pada strategi kerja KPK yang dipimpin Komjen Firli dalam penangkapan tersebut,” kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/4/20).

Menurut Neta, ada lima poin yang membuat KPK patut diapresiasi. Pertama, tanpa kehebohan yang penuh pencitraan dan penyadapan, KPK tetap mampu menangkap tersangka korupsi. Kedua, tersangka korupsi itu adalah Ketua DPRD dari partai penguasa PDIP. Ketiga, lanjut dia, Sumsel adalah kampung halaman Firli.

“Sepertinya Firli hendak membersihkan kampung halamannya terlebih dahulu,” ujar Neta.

Keempat, tambah Neta, penangkapan itu adalah pengembangan dari sidang pengadilan Tipikor. Dan kelima, penangkapan ini dilakukan KPK di tengah maraknya wabah Corona. Artinya di tengah wabah virus, jajaran KPK tetap bekerja serius memburu para koruptor.

“Penangkapan ini diduga terkait kasus suap yang menjerat Bupati Muara Enim, Ahmad Yani, yang sedang menjalani persidangan karena korupsi terkait pengerjaan 16 proyek jalan dengan nilai total total Rp 129 miliar,” terang Neta.

Neta menjelaskan, proyek di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan itu merupakan aspirasi DPRD setempat yang sumber pendanaannya dari APBD tahun 2019. Yani diduga meminta Kepala Dinas PUPR untuk mencari kontraktor yang bersedia memberikan fee proyek sebesar 15 persen.

“Dari sini Yani diduga sudah menerima fee proyek sebesar Rp 12,5 miliar. Dana tersebut diduga mengalir ke Ketua DPRD,” ungkapnya.

Neta menjelaskan, penangkapan Ketua DPRD dan eks Kepala Dinas PUPR ini adalah hasil kerja apik intelijen KPK dan Polri tanpa perlu melakukan penyadapan. Kedua tersangka dipantau dengan intensif. Begitu keduanya tercium bergerak ke Palembang, petugas KPK langsung menciduknya dan membawanya ke Jakarta lewat jalan darat.

“Strategi penangkapan ini patut diacungi jempol dan menunjukkan adanya sinergi yang solid antara aparatur di lapangan. Tidak seperti KPK era sebelumnya dimana aparatur lembaga anti rasuaj ini merasa superioritas bekerja sendiri dengan alasan operasinya khawatir ‘bocor’,” terangnya.

“Dengan adanya penangkapan terhadap Ketua DPRD Muara Enim tersebut, IPW berharap Komjen Firli bisa melanjutkan operasi senyapnya untuk menciduk para koruptor, terutama terhadap koruptor dari pengembangan kasus di pengadilan Tipikor,” pungkasnya. (Hdr)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments