Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, “Janganlah seseorang dari kalian mencela waktu, karena sesungguhnya Allah adalah waktu itu sendiri.” Hadits ini sering kali menimbulkan kebingungan karena pemahaman literal yang muncul dari kata-kata tersebut.
Penjelasan Hadits
Pada dasarnya, hadits ini memberikan peringatan kepada umat Muslim agar tidak mencela atau mengeluh tentang waktu, seperti mengucapkan “wahai waktu” atau menyalahkan waktu atas kejadian yang menimpa mereka. Dalam konteks ini, waktu merujuk kepada kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup kita, yang secara hakiki diatur oleh Allah SWT.
Tafsiran Ulama
Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “Allah adalah waktu” bukan berarti waktu adalah salah satu nama atau sifat Allah. Melainkan, Allah adalah pencipta dan pengatur segala sesuatu yang terjadi dalam waktu. Allah lah yang mengatur pergantian malam dan siang, serta segala peristiwa yang terjadi di antara keduanya.
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Hadits ini mengajarkan kita untuk bersikap sabar dan tidak mudah mengeluh terhadap kejadian-kejadian dalam hidup. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk selalu berdoa dan berserah diri kepada Allah atas segala urusan kita. Mengeluh dan mencela waktu hanya menunjukkan kurangnya keimanan dan kepercayaan kita terhadap ketetapan Allah.
Kesimpulan
Pemahaman yang benar terhadap hadits ini sangat penting untuk menjaga akidah dan keyakinan kita sebagai Muslim. Allah adalah pencipta dan pengatur waktu, dan segala kejadian yang kita alami adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna. Dengan memahami ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh keikhlasan.