Berdaulat.id – SEBELUM kita dapat mencegah terjangkitnya diri kita dari virus Covid-19, tentu kita harus kenal terlebih dahulu, apa sebenarnya virus “bermahkota” ini. Virus sejatinya adalah mahluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT. Virus berukuran sangat kecil, bahkan tidak dapat dilihat begitu saja tanpa menggunakan mikroskop elektron. Virus terdiri dari asam nukleat (RNA) yang jika berada di luar tubuh inang tidak dapat bertahan hidup. Akan tetapi, dalam tubuh inang, virus akan hidup bahkan mereplika diri hingga dapat mengakibatkan kematian sang inang.
Rahasia Imun
Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat memusnahkan virus. Virus hanya berpindah dari tubuh inang yang kuat daya tahannya kepada inang baru yang dapat dihuni. Oleh karena itu, obat infeksi virus sebenarnya adalah daya tahan tubuh atau imunitas.
Masalahnya, tidak ada seorangpun yang tahu seberapa kuat daya tahan tubuh yang dimilikinya. Ini berkaitan erat dengan sistem imun yang ada di dalam tubuh setiap orang. Sistem imun ini bahkan tidak dapat dikendalikan oleh si pemilik tubuh sendiri.
Disinilah kita menyaksikan kuasa Allah SWT. Di dalam tubuh kita sendiri. Sistem imun hanya Allah SWT-lah yang berkuasa menentukan. Dalam keadaan optimal atau lemah. Kita mungkin dapat membaca teori tentang faktor-faktor yang menguatkan atau melemahkan imunitas. Akan tetapi, dalam mekanismenya, Allah-lah yang berkuasa meningkatkan atau menurunkannya.
Adanya Covid-19 ini, merupakan pengingat untuk kita semua bahwa kita adalah mahluk yang lemah. Kita bisa bertahan karena Allah SWT berikan kemampuan pada kita untuk bertahan. Kita masih sehat hingga hari ini karena Allah SWT berikan petunjuk dan perlindunganNya sehingga kita bisa tetap sehat. Suplemen atau obat hanyalah perantara karena kuasaNya lah yang mengizinkan kita ada dalam keadaan tak kurang sesuatupun hingga hari ini.
Sebagaimana hadits Rasulullah Saw yang mengisahkan seorang Arab Badui yang berkata pada Rasulullah Saw bahwa untanya terserang penyakit kudis. Unta ini pasti akan menulari unta lain yang sehat. Rasulullah Saw kemudian bertanya, “Siapa yang membuat membuat unta pertama tertular?” Artinya, unta itu tidak akan sakit kecuali ada yang menularkan/ menempelkan penyakit kudis itu kepadanya. Sementara unta itu adalah yang pertama terdeteksi sakit. Bagaimana penyakit itu bisa menjangkit? Lalu, apakah seekor unta bisa berkuasa membuat temannya sakit?
Inilah kuasa Allah SWT yang menentukan; bagaimana penyakit tersebut bisa menempel pada unta atau bahkan manusia, bagaimana penyakit itu bisa meruntuhkan pertahanan imun, dan bagaimana kemudian Alah SWT mengizinkan penyakit itu berkembang biak dan benar-benar membuat seekor unta sakit, bahkan kemudian menulari yang lain.
Ikhtiar Terbaik
Disinilah fungsi iman dalam diri seorang Muslim untuk meyakini bahwa segala penyakit atau masalah datang dari Allah dan akan kembali pula kepada Allah SWT. Termasuk menghadapi pandemi Covid-19 saat ini. Lalu, apakah ini sama dengan kita berdiam diri begitu saja menghadapi pandemi saat ini?
Tentu saja, meyakini kekuasaan Alah SWT adalah usaha pertama dan utama, juga pastinya tak mudah (apalagi bagi yang terdampak). Selanjutnya, melakukan usaha preventif yang dilakukan oleh Rasululllah Saw. Tindakan preventif ini penting karena Rasulullah Saw yang mengajarkan dan Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali bila kaum itu sendiri yang mengusahakannya. Pertama, jangan datang ke daerah yang tengah dilanda wabah atau bila kita yang sedang berada di wilayah wabah, jangan keluar dari wilayah tersebut (HR. Bukhari dan Muslim). Inilah yang disebut dengan karantina yang kini tengah diterapkan oleh pemerintah kita. Karantina ini tujuannya untuk memutus mata rantai penularan virus. Masa inkubasi virus dalam tubuh inang selama 14 hari. Bila dalam 14 hari inang dalam keadaan sehat dan virus harus mencari inang baru untuk menetap, maka dengan adanya karantina, virus tidak akan mendapatkan inang dan melemah dengan sendirinya.
Kedua, jangan mencampurbaurkan antara yang sakit dengan yang sehat (HR. Bukhari dan Muslim). Karena, kita tidak pernah tahu imunitas yang kita miliki. Menjauhlah dari kerumunan orang yang di dalamnya terlihat adanya orang sakit atau tidak bergejala sekalipun. Inilah yang kini diterapkan sebagai physical distancing.
Ketiga, mari berusaha untuk meningkatkan imunitas yang ada dalam diri kita karena Allah SWT lebih mencintai Muslim yang kuat dibandingkan Muslim yang lemah (HR. Muslim, Ibnu Majah, Ahmad, dan An-Nasai)). Bagaimana caranya?
A. Konsumsi makanan yang halal dan baik.
Makanan yang halal dan baik ini mengacu pada apayang diajarkan oleh Rasulullah Saw dan yang biasa diberikan oleh orangtua kita. Seperti makanan organik yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin C dan E. Juga bisa ditambah dengan asupan tambahan yang mengandung prebiotik. Meski belum ada penelitian yang menyatakan bahwa prebiotik bisa mencegah Covid-19 akan tetapi kandungan prebiotik sangat baik untuk meningkatkan respon imun. Obat yang berasal dari herbal juga sangat membantu meningkatkan imunitas.
Habatussauda, minyak zaitun, madu, dan kurma; seperti yang diajarkan orangtua kita untuk mengkonsumsinya adalah beberapa pilihan yang sangat direkomendasikan. Akan tetapi, kita juga harus ingat bahwa meski herbal membantu meningkatkan imunitas, respon tubuh tiap orang juga berbeda-beda. Bila seseorang memiliki comorbid (faktor pemberat seperti penyakit diabetes, jantung, obesitas, dan lainnya), maka respon tubuh terhadap imunitas yang hendak dibangun dengan herbal juga berbeda.
B. Perbanyak ibadah sunnah.
Ibadah sunnah ini fungsinya sangat penting. Disamping untuk menguatkan iman dan kejiwaan kita agar tetap tenang dan kuat, ibadah sunnah ini juga penting untuk menjada agar kita tidak terkena stres akibat terdampak pandemi ini. Jika kita tercekam rasa ketakutan oleh ancaman virus atau gundah akibat efek domino virus, maka mendekatlah lebih rapat kepada Allah SWT agar kita tetap tenang dan imunitas kita tidak dikorosi stress. Berdzikirlah maka hati kita akan tenang.
Akhirnya, marilah bersama mengingat bahwa hidup ini pada hakikatnya adalah rangkaian ibadah kepada Allah SWT. Dalam keadaan apapun, jadikanlah sabar dan tawakal sebagai solusi pertama setiap masalah yang datang, termasuk masalah kesehatan yang kini menghadang kita. Jangan terlampau dicekam ketakutan akan Covid-19 dan dampaknya. Juga jangan abai dan tak melakukan usaha preventif untuk menghalau mahluk Allah SWT yang satu ini dari diri dan orang-orang yang kita cintai. Ikuti apa yang Rasulullah Saw ajarkan. Yakinlah bahwa apapun yang terjadi adalah bagian dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Laa haula walaa quwwata ilaa billah.*
Tulisan ini merupakan intisari live interaktif Bincang-bincang Sehat dr Agus Rahmadi, M.Biomed M.A yang ditayangkan Ummat. Program ini kerjasama Ummat TV dengan Klinik Sehat.
Oleh: dr Agus Rahmadi, M.Biomed M.A
(Pakar Herbal dan Pengobatan Islam)