Berdaulat.id – Kantor Staf Presiden (KSP) meminta organisasi keagamaan untuk turut aktif mensosialisasikan aktivitas jaga jarak antara individu (physical distancing), agar memutus rantai penularan virus corona penyebab COVID-19.
“Tolong sampaikan juga mobilitas dikurangi, dan kegiatan berskala besar untuk sementara berhenti dulu,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui siaran pers dari acara penyerahan bantuan masker kepada empat organisasi keagamaan di Jakarta, Senin.
Empat organisasi keagamaan yang menerima bantuan masker dari KSP pada Senin ini adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI).
Bantuan masker terhadap empat ormas keagamaan tersebut sebagai bagian dari bantuan satu juta masker dan sarung tangan yang diperoleh KSP dari sejumlah pihak. Bantuan tersebut disalurkan KSP kepada institusi yang memiliki tim penanganan pandemi COVID-19.
Menurut Moeldoko, pemerintah terus bekerja menangani dampak sosial dan ekonomi dari pandemi COVID-19. Upaya penanganan COVID-19 itu akan semakin efektif jika turut melibatkan organisasi keagamaan.
“Perlu juga untuk mensosialisasikan cuci tangan karena musuh utama virus ini ya sabun. Jangan mengusap muka dengan tangan,” ujar Moeldoko.
Moeldoko juga meminta organisasi keagamaan mendukung segala upaya pemerintah untuk menangani COVID-19, seperti halnya upaya untuk mempercepat jaring pengaman sosial agar menjaga daya beli masyarakat.
“Dampak dari pandemi ini diperkirakan akan memukul sektor ekonomi Indonesia. Pemerintah tentu menyiapkan jaring pengaman sosial contohnya perluasan penerima manfaat menjadi 15 juta orang. Program BPJS Kesehatan pun kita siapkan,” ucapnya.
Sebelumnya, KSP telah menyalurkan bantuan satu juta masker dan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan dan kacamata medis kepada para tenaga medis, wartawan dan para relawan. (Hdr)