Selasa, Januari 14, 2025
BerandaNasionalPemikiran Cak Nur tentang Kebangsaan dan Kehidupan Islam dalam Konteks Indonesia

Pemikiran Cak Nur tentang Kebangsaan dan Kehidupan Islam dalam Konteks Indonesia

Berdaulat.id, Pemikiran Cak Nur, sebagaimana terungkap dalam diskusi terbaru di Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC), menjadi sorotan utama dalam pembahasan mengenai identitas kebangsaan Indonesia. Diskusi yang digelar pada Rabu (17/7/2024), dengan tema “Indonesia Kita dan Platform Kebangsaan Cak Nur”, menghadirkan pandangan yang mendalam dari Putut Widjanarko, Ph.D., Dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina.

Menurut Putut, Cak Nur menganggap Indonesia sebagai sebuah entitas kebangsaan yang tumbuh dari keragaman kedaerahan yang berhasil dinasionalisasikan. Menurut pandangan Cak Nur yang tertuang dalam karyanya pada tahun 1985, modal nasionalitas Indonesia terletak pada keutuhan wilayah, konstitusi, dan falsafah negara.

Pentingnya Islam dalam konteks Indonesia juga menjadi fokus utama, di mana Cak Nur menganggapnya sebagai harta berharga bagi bangsa ini. Namun demikian, Cak Nur menekankan bahwa pengaruh Islam di Asia Tenggara berbeda dengan di Barat, lebih menitikberatkan pada bidang kemasyarakatan, hukum, dan politik daripada aspek teologi dan sains.

Perdebatan tentang identitas kebangsaan juga disoroti dalam diskusi ini. Putut mengungkapkan bahwa sebelum kedatangan kolonial Belanda, Asia Tenggara dikenal sebagai emas versi Islam. Munculnya gagasan tentang Indonesia sebagai nama yang melambangkan semangat tanah air pada tahun 1931 menandai pentingnya identitas nasional yang inklusif bagi seluruh wilayah nusantara.

Selain itu, perbedaan dalam persepsi kebangsaan di antara masyarakat Indonesia dan Malaysia juga dibahas. Meskipun mahasiswa Indonesia tahun 1928 merasa sebagai satu bangsa, perasaan identitas nasional yang sama tidak dirasakan oleh orang Melayu Malaysia yang berada di bawah kekuasaan Inggris.

Diskusi ini juga menggarisbawahi perbedaan pendekatan antara kolonialisme Inggris dan Belanda terhadap Indonesia. Kolonialisme Inggris, dengan pengaruh bahasa Inggrisnya yang masih terasa hingga kini, menunjukkan kekuatan yang berbeda dalam asimilasi budaya.

Pada akhirnya, pembahasan tentang perlawanan Indonesia yang unik dan perkembangan nasionalisme modern melalui organisasi seperti Sarekat Islam (SI) menggambarkan kompleksitas perjalanan menuju identitas kebangsaan yang kokoh di Indonesia.

Diskusi ini dimoderatori oleh Dr. Taufik Hidayatullah, memberikan wawasan yang mendalam tentang pandangan Cak Nur dan relevansinya dengan tantangan kebangsaan Indonesia saat ini.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments