Berdaulat.id – Partai Amanat Nasional (PAN) di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan pada periode kedua ini tidak bisa menyatukan kubu-kubu di internal Partai. Zulkifli Hasan atau Zulhas bahkan menyisihkan kubu Amien Rais sehingga membuat Hanafi mundur.
Begitu disampaikan pengamat politik Ujang Komarudin kepada wartawan, Senin (11/5/20).
“Kubu Amien Rais dihabisi di PAN. Zulhas bersih-bersih (dari) kubu Amien Rais. Di situ rasa kebatinan Hanafi mulai terusik,” ujar Ujang.
Amien Rais tidak dimasukkan dalam struktur PAN. Padahal sebelumnya Amien menjabat Ketua Dewan Kehormatan PAN. Adapun Hanafi Rais menjabat Ketua Fraksi PAN di DPR sebelum menyatakan mundur pada Selasa (5/5/20) lalu.
Meski begitu, Ujang menilai wajar pengunduran diri Hanafi Rais. Apalagi, menurut dia, memasang Hanafi dalam kepengurusan PAN hanya untuk memecah kubu Amien Rais.
Maka, menurutnya Hanafi tidak lagi nyaman dengan posisi di partai yang didirikan oleh ayahnya tersebut. Selain itu, juga menjadi bentuk dukungan moral kepada ayahnya yang telah disingkirkan oleh Zulhas.
“Masa iya, bapaknya disingkirkan, tapi anaknya dimasukkan (kepengurusan). Amien Rais itu pendiri PAN,” ujar Ujang.
Lebih jauh Ujang mengungkapkan, hengkangnya Hanafi Rais menjadi pertanda keretakan di tubuh PAN.
“Tampaknya PAN sedang menghadapi disharmoni di internalnya pascakongres kelima. Soliditas elite terganggu oleh kompetisi dalam kongres tersebut,” ungkapnya.
Dia berpendapat bahwa kongres yang berakhir dengan ketidakpuasan dari kelompok yang kalah saat perebutan jabatan ketua umum, sudah mulai ambil ancang-ancang untuk mendirikan partai baru. (Hdr)