29.1 C
Luwuk
Jumat, Maret 29, 2024

PKS: Sikap Santai Pemerintah Sebabkan Korban Covid-19 Bertambah

Baca juga

Berdaulat.id – Pasien positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Hingga Senin (30/3/20) kemarin, sudah 1.414 orang yang terjangkit virus asal Wuhan, China tersebut dengan angka kematian sebanyak 122 orang, dan 75 orang yang dinyatakan sembuh setelah dilakukan dua kali pengecekan dan hasilnya negatif.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, yang menjadi berita buruk adalah case fatality rate atau angka kematian rata-rata di Indonesia sangat tinggi di Asia, dan menempati urutan kedua di dunia setelah Italia.

“Rasio kematian akibat corona di Indonesia saat ini adalah 8,8 persen. Bisa dikatakan angka ini adalah dua kali lipat rasio kematian secara global yakni 4,65 persen,” kata Aboe dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (31/3/20).

Sayangnya, kata dia, pemerintah sedari awal terlihat sangat santai mengatasi corona, bahkan dengan nada optimis dibilang virus ini tidak akan masuk Indonesia, dibilang pula akan sembuh sendiri, dan dibilang lagi tidak perlu pakai masker.

“Yang akhirnya, sikap santuy (santai) ini menimbulkan kebijakan yang amburadul, misalkan pemerintah lebih memilih membiayai buzzer dari pada mensupport tenaga medis, akibatnya 9 dokter meninggal dan 62 positif corona,” ungkapnya.

Bahkan, Anggota Komisi III DPR RI itu menilai, pemerintah justru lebih memilih memberikan diskon pesawat daripada melakukan lockdown. Akibatnya, penyebaran Covid-19 saat ini lebih masif. Sehingga sekarang, pemerintah mulai kewalahan, karena ribuan orang dari Jakarta mudik ke kampung.

“Sebagai anggota DPR yang memiliki hak budgeting, saya makin terhenyak ketika pemerintah mau membuka rekening donasi untuk menangani wabah corona ini. Langkah ini seolah menunjukkan bahwa kas negara lagi kosong. Padahal di sisi lain, masih ada yang ngotot membangun Ibu kota baru. Tentunya ini dapat menurunkan marwah kita sebagai parlemen, seolah kita tidak bisa menjalankan fungsi kita dalam hal budgeting,” ucap Ketua MKD DPR RI itu.

Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah selama ini seolah nyawa rakyat dinomorduakan, karena penerintah lebih mementingkan proyek infrastruktur di ibu kota baru. Untuk itu, dirinya meminta DPR RI harus merespons ini dengan baik, jangan sampai rakyat melihat negara dikelola secara amatiran.

“Filsuf Yunani Kuno Cicero menyampaikan ‘Salus Populi Suprema Lex Esto’ yang artinya Hukum Tertinggi adalah Keselamatan Rakyat. Hal ini sesuai dengan amanah konstitusi kita, bahwa keselamatan dan kemakmuran rakyat merupakan tujuan utama bernegara, seperti yang tertulis dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, yang intinya Negara harus menjamin melindungi segenap bangsa Indonesia,” tegas dia.

Dia mengatakan, secara kelembagaan DPR perlu mengingatkan pemerintah untuk lebih serius dalam penanganan wabah Covid-19. DPR, lanjut dia, harus memerankan law as tool as social enginering, harus menggunakan hukum untuk mengatur masyarakat sebagai lini terdepan melawan corona.

“Adalah salah ketika kita menempatkan para medis sebagai lini terdepan dalam penanganan wabah ini. Karena mereka seharusnya berada pada lini paling belakang. Lini terdepan bukan tindakan medis, lini terdepan untuk melawan corona adalah pencegahan, disini adalah peran negara, disini ada peran pemerintah,” tegas Ketua DPP PKS Korda Kalimantan itu.

Aboe juga mengatakan, bahwa sebagai parlemen sudah semestinya membantu pemerintah untuk penangangan pandemi Covid-19, salah satunya menyisir anggaran yang kurang urgent untuk dialokasikan guna penanganan wabah corona ini.

“Kita dukung pemerintah untuk menyediakan anggaran yang cukup untuk penanganan wabah Covid-19 ini. Selain itu, kita dorong pemerintah untuk segera melaksanakan UU No. 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, sehingga penanganan Covid 19 akan lebih sistematis dan terstruktur. Kita juga perlu mengingatkan pemerintah bahwa menangani wabah ini bukan seperti lari sprinter, namun seperti lari maraton yang membutuhkan nafas panjang,” pungkasnya.

Diakhir pernyataanya, dia menyampaikan pesan berupa pantun yang isinya:

“Buah mangga jatuh ke tanah, sudah pasti manis rasanya. Melawan Covid 19 kita tak menyerah, negara harus hadir untuk rakyatnya”.

“Semangat hati melamar gadis, ternyata dia sudah janda. Salam hormat untuk para medis, jasa mu sungguh tiada tara.” (Hdr)

Promo Haji Plus 2024, Ada Cashback Rp. 23 Juta Jika Daftar Berempat, Berangkatnya Tahun Ini!

Berita lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita terbaru