Selasa, Maret 25, 2025
No menu items!
BerandaBerita UtamaPPIJ Gelar Islamic Digital Fest 2024, Dorong Transformasi Digital Berbasis Masjid

PPIJ Gelar Islamic Digital Fest 2024, Dorong Transformasi Digital Berbasis Masjid

Berdaulat.id, Jakarta– Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) kembali menggelar Islamic Digital Fest di Sunlake Waterfront Resort & Convention, Sunter, Jakarta pada Sabtu dan Ahad, 14–15 Desember 2024.

Acara bertema “Empowering Mosque Through Digilization” ini digelar untuk mendorong transformasi digital berbasis masjid.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang kegiatannya seperti pameran (expo), gelaran Islamic Digital Fest tahun ini dilaksanakan seperti talk show dan pelatihan kepada peserta perwakilan dari berbagai Islamic Centre di Indonesia.

Rangkaian kegiatan Islamic Digital Fest tahun 2024 ini meliputi talk show tentang digitalisasi masjid, choacing clinic, pameran karya digital, peluncuran website JadiAlim, dan Sistem Stunting Berbasis Masjid.

Kepala Pusat PPIJ, Dr. KH. Didi Supandi, Lc., MA dalam sambutannya menjelaskan dua aspek tentang lembaga yang dipimpinnya. “Dalam usia 21 tahun PPIJ, ada sejumlah capaian yang telah diraih PPIJ,” ujarnya.

PPIJ telah meraih akreditasi A dari perpustakaan nasional, perpustakaan PPIJ dinilai sangat baik dan memuaskan. Selain itu, perpustakaan PPIJ juga meraih juara 1 perlombaan perpustakaan masjid seluruh Indonesia.

“Dari aspek manajemen, PPIJ berhasil meng-upgrade kelembagaan dengan meraih ISO 9001: 2015, hal itu mendorong PPIJ untuk terus perbaiki tata kelola secara internal,” kata Kiai Didi.

Dari aspek riset, PPIJ juga telah menghadirkan sebuah jurnal berkaliber internasional bernama Jurnal Al-Madinah. Jurnal yang terbit dengan dua bahasa asing, Inggris-Arab, ini berfokus pada topik pembangunan masyarakat muslim perkotaan. “Al-Madinah itu artinya adalah peradaban,” ungkap Kiai Didi.

Dari aspek jejaring kerja sama dengan berbagai instansi dalam dan luar negeri, PPIJ telah menjalin kerja sama dengan berbagai kampus di Indonesia, baik negeri maupun swasta, seperti UIN Syarif Hidayatullah, UIN Maliki Malang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.

Sedangkan untuk kampus luar negeri, JIC menjalin kerja sama dengan Universitas Qarawiyin Maroko dan Universitas Zaetunnah Tunisia.

“Kita berharap nanti dapat mengirimkan mahasiswa kita dengan beasiswa ke sana, baik S2- maupun S-3”, jelas Kiai Didi.

Selain itu, Kiai Didi juga mengungkap capaian dari Aspek ekonomi kreatif. PPIJ telah memiliki produk air mineral kemasan dan roti.

Sementara untuk aspek media sosial. PPIJ telah mengembangkan dakwah melalui berbagai platform media sosial. Seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube.

Kegiatan Islamic Digital Fest ini melibatkan peserta dari perwakilan pengurus masjid dan Islamic Center di 17 provinsi se-Indonesia.*

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments