Karanganyar, berdaulat.id – Yayasan Perempuan Tani Sejahtera Indonesia (PTSI), PT Agrotama Semesta Lestari (Asri), dan OK OCE Peduli menyelenggarakan kegiatan pembagian bibit cabe dan pupuk organik di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah (Jateng).
Langkah ini guna meningkatkan ketahanan pangan berbasis lingkungan bagi para ibu-ibu tani yang dihadiri oleh 250 peserta hadir berasal dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), delapan Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Acara ini digelar bersamaan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) yang didampingi oleh dosen pembimbing, Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.SI.
Kegiatannya didatangi Kepala Desa Bolon Mulyanto, Camat Colomadu Dwi Adi Susilo SE, S.Pd, M.Pem, dan Ketua TP PKK Desa Bolon sekaligus Ketua GKWT Desa Bolon Mutmainah.
Mulyanto menyampaikan kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan ibu-ibu di desanya sekarang yang sedang menggalakkan KWT berbasis lingkungan. Desa Bolon dikenal sebagai desa pro iklim (proklim) utama tingkat nasional mewakili Kabupaten Karanganyar.
Dwi Adi Susilo mengemukakan kegiatan pelatihan budidaya cabe organic sesuai dengan program pemerintah yakni membangun ketahanan pangan sejalan dengan penggunaan anggaran dana desa.
“Program ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini yang menitikberatkan pada ketahanan pangan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah,” katanya.
Ketua PTSI Supriyadi Kuncung mengemukakan kegiatan ini selaras dengan Program Pemerintah terkait ketahanan pangan dan kemandirian pangan.
“Dengan menggerakkan kelompok wanita (KWT) yang ada di Desa Bolon Kecamatan Colomadu dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada, para Ibu rumah tangga semakin produktif dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi ekonomi rumah tangga mereka, dengan kegiatan bertanam cabe organik yang diselenggarakan oleh PTSI dan PT Asri, dan difasilitasi oleh kelurahan dan Pak Camat Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah ini,” tuturnya.
Ke depan program ini diharapkan dapat terus berjalan dengan dukungan lebih luas dari berbagai pihak seperti PTSI, PT Asri dan OK OCE Peduli.
Hal ini membantu produktivitas kaum KWT dan Gapoktan di Kecamatan Colomadu dalam membangun ketahanan dan kemandirian pangan Nusantara.
Perwakilan dari PT Asri, Willy mengutarakan peran ibu sangat sentral dalam pengadaan pangan di rumah. Ketahanan pangan di rumah ditangani oleh ibu-ibu dan kebutuhan dapur seperti cabe yang bisa menyediakan sendiri tanpa perlu membeli di luar.
“Kami berikan bibit cabe dan pupuk organik, serta edukasi serta asistensi dalam budidaya cabe organik. Ini salah satu dari upaya membangun ketahanan pangan berbasis lingkungan,” katanya.
Willy berharap kegiatan pendampingan setiap bulannya sampai berbuah selama empat bulan.
“Setelah berbuah kami berikan tugas untuk Ibu-ibu membuat bibit sendiri dari cabe yang mereka tanam, sehingga mereka tidak perlu beli, konsep kami adalah dari ketahanan pangan menuju kemandirian pangan,” ujarnya.
Jika sudah bisa membuat bibit yang berkualitas bagus, maka bibit dari hasil KWT dan Gapoktan akan ditampung oleh PT Asri dan dikembangkan untuk program serupa di tempat lainnya. (adm)