Awal Ramadhan 1441 H akan ditentukan pada hari ini jam 17.00 melalui sidang isbat dam kementrian agama masih menunggu pengamatan hilal sebagai penentu awal Ramadhan.
“In syaa Allah hari jam 17.00 akan diadakan sidang isbat untuk menetukan awal bulan Ramadhan 1441 H, yang saat ini dalam situasi pandemic Covid-19, maka sidang isbat itu akan diselenggarkan secara online atau virtual meeting.” Ujar Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid,seperti dikutip dari tv one, Kamis (23/4/2020)
Kemudian dikatakan, sidang isbat akan diikuti oleh pimpinan ormas-ormas Islam dan juga ahli astronomi serta undangan lainnya yang diundang oleh Kementrian Agama, ini diseleggarakn dengan cara video conference, hanya terbatas yang kami undang sesuai dengan ketentuan masa PSBB.
“Yang ikut hadir dalam sidang secara fisik adalah, Mentri Agama yang memimpin sidang, dirjen binmas Islam dan juga pimpinan MUI serta ketua komisi 8 DPR RI.” Tambahnya.
Dipastikan bahwa dalam sidang penentuan awal Ramadhan ada dua tahap. Pertama diawali dengan pemaparan oleh ahli astronomi oleh cecep dari tim palasia kementrian Agama, untuk melihart secara akademis terkait dengan posisi hilal, ini bisa diikuti oleh semua orang, kemudian tahap kedua adalah, sidang istbat, kalua sidang istbat itu sifatnya tertutup, hanya diikuti oleh ormas-ormas Islam dan undangan lainnya yang ditentukan oleh Kemenag.
Setelah hasil sidang isbat dan diumumkan kepada masyarakat umum dan itu pastinya akan disiarkan secara live.
Acara ini mulai diawali dari jam 17.00 sore ini, kemudian tunda untuk sholat Maghrib setelah itu dilanjutkan dengan sidang istbat.
Agenda dari sidang isbat adalah mendengarkan laporan-laporan dari tim rukhyat dan kami juga menyebar tim rukhyat menjaring hilal atau melihat bulan baru ada 82 titik disluruh wilayah Indonesia.
Tim rukyat itu terdiri dari Kemenag, Pengadilan Agama Syariah di Aceh dan juga dari BMKG yang memang ahli dibidang astronomi. Semua tim rukhyat akan diangkat sumpah terlebih dahulu menjalankan tugasnya, hal ini untuk melakukan perbuatan yang dianggap melakukan kebohongan dan yang disampaikan adalah kebenaran.
Penerapan pemantauan hilal dimasa pandemic, kami tetap melakukan protokol SOP masa pandemic, dengan membatasi jumlah orang tidak boleh lebih dari 10 orang, tetap menjaga jarak, memakai masker dan kita menyediakan hand sanitizer disetiap titik hilal. Ini diharapkan guna memutus mata rantai Covid-19.
Masing-masing tim di 82 titik hilal, mereka sudah membaca panduan yang diberikan oleh Kemenag.
Bulan Ramadhan kali ini sangat berbeda dengan Ramadhan sebelumnya karena pelaksanaa sholat Sunnah tarawih dan juga sholat Ied Fithtri dilaksanakan dirumah.
Ini adalah bulan yang ditunggu oleh umat Islam, karena keberkahan dan ampunan pada bulan ini dan umat biasa meninggkatkan amal ibadahnya melalui ritual ibadah dan sholat tarawih berjamaah dimasjid, tadarus al-quran kemudian I’tikaf dimasjid, namun pada Ramadhan pada situasi pandemic Covid-19 ini, kami menghimbau kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan dimasjid kita pindahkan dirumah.
Semua ibadah yang kita lakukan dirumah saat pandemic Covid-19, tidak mengurangi nilai ibadah itu sendiri, tidak berkurang nilai pahalanya dan tidak mengurangi kekhusyuan, karena kita menghindari madhorot, khusunya didaerah-daerah zona merah penyebaran virus ini.
“Ini memang ada persoalan saya kira juga harus dipahami, karena permasalahan agama yang sangat sensitif, tetapi tujuan ini kita menjaga keselamatan diri kita, keselamatan keluarga dan keselamatan orang lain karena menjaga nyawa sangat diutamakan dalam Islam. Allah Swt juga saya kira memahami kondisi yang seperti sekarang ini dan kita dianjurkan untuk menolak bahaya. Menolak kemadhorotan harus didahulukan daripada kita mendahulukan kemaslahatan.” Punkas Zainut.
Reporter: Henry Lukmanul Hakim
Editor: Ilham Dharmawan
The post Sore Ini Sidang Isbat dengan Cara Vidio Conference appeared first on edisi.co.id .
Sumber : edisi.co.id