Berdaulat.id – Usai para demonstran menggelar aksi yang berujung pada penembakan gas air mata, Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung memerintahkan ribuan aparat militer untuk berjaga-jaga dilingkungan Gedung Putih.
Seperti dilansir kantor berita AFP pada Selasa (2/6/2020), Ribuan aparat militer yang dikerahkan tidak tanggung-tanggung, mereka mengenakan pakaian seragam dan bersenjata lengkap.
“Apa yang terjadi di kota ini tadi malam benar-benar memalukan, Saya mengerahkan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer, dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, vandalisme, penyerangan, dan pengrusakan properti secara tidak terduga,”
Dijelaskan Trump, aksi- aksi tersebut merupakan “aksi teror domestik” yang terjadi usai aksi protes nasional terhadap kematian seorang pria Afrika-Amerika, George Floyd di tangan polisi AS yang menangkapnya.
Bahkan dirinya juga mengutarakan bahwa Aksi demo di banyak kota di negara adikuasa itu saat ini telah berubah menjadi kerusuhan massal.
Sehingga, kebijakan yang dikeluarkan sebagai bentuk antisipasi dari hal yang tidak diinginkan lagi.
“Saya ingin para pengatur aksi teror ini diberitahu bahwa Anda akan menghadapi hukuman pidana berat dan hukuman penjara yang lama,” ujar Trump.
Diketahui, Garda Nasional – pasukan cadangan militer AS untuk keadaan darurat domestik – telah dikerahkan di 15 negara bagian untuk membantu pasukan polisi menangani kerusuhan.[ark]