Sabtu, Maret 15, 2025
No menu items!
BerandaNasionalUniversitas Paramadina Soroti Tragedi Palestina dalam Seminar Bertajuk Kemanusiaan

Universitas Paramadina Soroti Tragedi Palestina dalam Seminar Bertajuk Kemanusiaan

Berdaulat.id, Jakarta – Universitas Paramadina bersama Paramadina Institute of Ethics and Civilization (PIEC) menggelar seminar bertajuk “Palestina: Sebuah Tragedi Kemanusiaan di Zaman Modern” di Aula Gedung Nurcholish Madjid, Cipayung, Kamis (16/1/2025). Seminar ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional untuk membahas tragedi yang terus berlangsung di Palestina.

Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. “Palestina adalah negara yang berhak merdeka. Kampus memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan keadilan,” ujar Prof. Didik.

Keynote Speech Wakil Ketua MPR RI

Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Hidayat Nur Wahid, dalam keynote speech-nya menyoroti aspek kemanusiaan dan politik yang melibatkan Palestina. Ia mengangkat tragedi di Gaza, termasuk ketegangan yang memuncak pada peristiwa 7 Oktober 2024.

“Peta Timur Tengah yang dirilis Israel tanpa mencantumkan Palestina adalah langkah provokatif yang memperburuk situasi. Ketegangan ini diperparah dengan penolakan gencatan senjata oleh Amerika Serikat kecuali Israel mengakui Palestina,” ungkapnya.

Dr. Hidayat juga mengungkapkan bahwa meskipun ada upaya membawa kasus ini ke Mahkamah Internasional, Israel masih belum mendapatkan hukuman setimpal atas pelanggaran hak asasi manusia.

Perspektif Para Akademisi

Berbagai narasumber turut memberikan pandangan mendalam mengenai konflik Israel-Palestina. Pipip A. Rifai Hasan menegaskan bahwa masalah Palestina adalah tragedi kemanusiaan yang mencerminkan kegagalan dunia internasional dalam menjunjung hak asasi manusia.

Sementara itu, Prof. Hikmahanto Juwana menyoroti kebijakan Israel yang bertentangan dengan hukum internasional, menyebutnya sebagai upaya “dendam pribadi” terhadap Hamas. “Tindakan Israel di Gaza telah memicu tuduhan genosida, yang kini tengah diselidiki oleh Mahkamah Internasional,” jelas Prof. Hikmahanto.

Dian Wirengjurit menambahkan bahwa tragedi ini tidak hanya berakar pada agama, tetapi juga pada dinamika politik global yang melibatkan perebutan wilayah dan sumber daya alam. Ia menekankan peran negara-negara besar, seperti China, dalam memperumit konflik.

Kompleksitas Konflik Israel-Palestina

Prof. Din Syamsudin menutup diskusi dengan membahas sejarah panjang konflik yang dimulai sejak Deklarasi Balfour 1917. Ia menyoroti Zionisme dan klaim tempat suci sebagai penyebab utama konflik, serta menyesalkan kebijakan diskriminatif Israel terhadap negara mayoritas Muslim.

Seminar ini menegaskan kembali pentingnya solidaritas terhadap Palestina dan perlunya langkah konkret dari komunitas internasional untuk menghentikan tragedi kemanusiaan yang terus berlanjut.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments