Oleh: Ustadz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., M.A.
Pembantaian di Gaza merupakan tragedi kemanusiaan yang tak termaafkan. Dunia seolah-olah setuju untuk hanya menjadi penonton atau sekadar prihatin. Tidak ada satu negara pun yang secara jelas mengirimkan bantuan militer untuk menghentikan genosida ini. Tentara dan polisi kita harus benar-benar memperhatikan kekuatan militer kita untuk menjaga kedaulatan tanah air. Jalan paling utama untuk menghadapi ancaman di masa depan adalah pendidikan yang kuat.
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT sebagai jalan keselamatan, kemuliaan, dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat. Setiap Jumat, para laki-laki diingatkan untuk menyampaikan kepada keluarga mereka di rumah agar menjaga takwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
Tragedi Gaza: Pembantaian yang Dilupakan Dunia
Di penghujung bulan Zulhijah 1445 Hijriah, umat Islam masih diliputi kesedihan atas apa yang terjadi di Gaza. Pembantaian brutal, serangan biadab tanpa prikemanusiaan, genosida, dan penghancuran etnik terus berlangsung. Dunia tidak memberikan bantuan nyata untuk menghentikan genosida ini, seolah-olah setuju atau cukup menjadi penonton.
Amerika Serikat yang biasanya berperan besar dalam konflik global pun tidak digubris oleh Zionis Israel. Mereka tidak mengenal kecuali bahasa kekuatan. Baru sekarang masyarakat dunia tersadar mengapa dahulu di Jerman orang-orang Jerman mau menghabisi kalangan Yahudi. Ternyata, ini adalah bangsa yang tidak punya nurani, hati, atau perasaan, melakukan pembunuhan membabi buta dengan sangat biadab.
Pentingnya Bantuan Militer
Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini telah merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia untuk memprakarsai bantuan militer bersama negara-negara Islam lainnya untuk menghentikan pembantaian tersebut. Ini bukan lagi soal kemerdekaan Palestina, tapi tentang menghentikan pembantaian.
Umat Islam harus terus menyuarakan ini meskipun kita tidak punya kekuatan militer untuk langsung menghentikannya. Sejarah mencatat bahwa suara dari rakyat, bahkan mungkin hanya seorang individu, bisa memberikan perubahan yang signifikan. Suara harus selalu didengungkan agar menjadi gelombang yang kuat mendesak para pemimpin Islam untuk bertindak.
Kekuatan Militer Zionis dan Pentingnya Pendidikan
Zionis Israel melakukan pembantaian ini karena mereka memiliki kekuatan militer yang luar biasa, baik dari yang mereka buat sendiri maupun bantuan sekutu-sekutu mereka seperti Amerika dan Eropa Barat. Mereka menggunakan senjata canggih, pertahanan udara yang kuat, dan pesawat tempur yang membombardir Gaza.
Namun, ini tidak membuat mereka lebih berani, justru mereka adalah pengecut yang berlindung di balik kekuatan militer mereka. Serangan dilakukan dari balik tengteng, menghindari konfrontasi langsung dengan pejuang Gaza. Hal ini mengingatkan kita pada sejarah penjajah yang hanya berani dengan senjata modern mereka.
Kekuatan Iman dan Persiapan Militer
Pelajaran penting dari khotbah Jumat ini adalah bahwa kekuatan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Umat Islam lebih dari satu miliar orang hanya jadi penonton terhadap sebagian mereka yang dibantai karena tidak punya kekuatan militer. Ini harus diungkapkan secara jujur untuk menimbulkan kesadaran bahwa kita tertinggal jauh dalam hal kekuatan militer.
Namun, kita memiliki modal yang harus selalu dijaga, yakni kekuatan iman dan keberanian. Ini adalah modal untuk terus melakukan perjuangan dan perlawanan sampai Allah SWT menurunkan pertolongan-Nya. Kekuatan fisik dan militer harus diupayakan oleh kaum muslimin sebagai perintah Allah sejak 14 abad yang lalu dalam surah Al-Anfal ayat 60.
Pendidikan sebagai Jalan Utama
Di dalam hadis sahih dan penjelasan para ulama, kekuatan yang dimaksud adalah kekuatan militer dan hal-hal yang dapat mendukungnya. Ini termasuk peralatan dan pasukan tempur yang mumpuni. Pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan ini. Pendidikan juga harus diperhatikan untuk melahirkan generasi yang kuat dan bisa mempertahankan umat.
Pendidikan generasi muda kita harus diarahkan agar mereka bisa menjadi kekuatan umat di masa yang akan datang. Generasi yang hati mereka terisi dengan iman dan otak mereka dengan ilmu syari dan terapan. Mereka harus bisa menjadi tentara dan polisi yang kuat imannya serta gagah berani dalam menegakkan kebenaran dan menjaga kedaulatan.
Kedaulatan dan Keberanian
Menjaga kedaulatan adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah. Kita harus memperhatikan kekuatan militer kita agar setiap jengkal tanah air tetap terjaga. Jangan sampai kedaulatan tergadai oleh orang-orang asing. Selain itu, ulama dan dai harus terus menjaga kekuatan iman umat agar mereka tetap menjaga agama dan semangat juang yang benar.
Kita harus membangun generasi yang kuat dan dapat mempertahankan umat hari ini serta meraih kejayaannya di masa depan. Generasi yang hati mereka terisi dengan iman, otak dengan ilmu syari, dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Mudah-mudahan generasi mendatang memiliki latar belakang ilmu syari namun ahli dalam berbagai bidang, termasuk militer.
Pembantaian di Gaza adalah tragedi kemanusiaan yang harus dihentikan. Umat Islam dan dunia harus terus menyuarakan keadilan dan menuntut tindakan nyata untuk menghentikan genosida ini. Kekuatan militer dan pendidikan yang kuat adalah kunci untuk menghadapi ancaman di masa depan. Mari kita terus memperjuangkan keadilan dan membangun kekuatan umat dengan iman, ilmu, dan keberanian.
Keyword : Genosida Gaza, Ustadz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Bantuan militer Palestina, Kekejaman Israel, Khutbah Jumat, Pendidikan Islam, Tarbiah umat, Kedaulatan Indonesia, Pembantaian brutal, Solidaritas umat Islam, Kekuatan militer, Serangan biadab, Majelis Ulama Indonesia, Bantuan kemanusiaan, Kebijakan luar negeri.